Medically reviewed by dr. Annisa MM, MD, (Internist) Cardiovascular & Renal Disease Prevention, Hemodialysis Medicine Fellow.
Trombositopenia adalah kondisi medis yang ditandai dengan jumlah trombosit dalam darah yang lebih rendah dari normal. Trombosit adalah jenis sel darah putih yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Ketika jumlah trombosit terlalu sedikit, risiko perdarahan meningkat. Berbagai penyakit dapat menjadi penyebab trombositopenia. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima penyakit utama yang dapat menyebabkan trombositopenia, serta pendekatan penanganan yang dapat diambil untuk mengelola kondisi ini.
1. DEMAM BEDARAH
Trombositopenia pada pasien demam berdarah akibat penurunan produksi trombosit lada sumsum tulang yg disebut sebagai supresi sumsum tulang, peningkatan destruksi dan klirens trombosit pada darah perifer di sirkulasi dan adanya antibodi anti trombosit, biasanya terjadi pada hari keempathingga hari ke 7demam, dan normal kembali pada hari 8 atau 9.
Pada pasien demam berdarah trombositopenia atau penurunan trombosit ini akan diberikan tambahan trombosit jika terdapat resiko perdarahan terutama perdarahan otak dan adanya penurunan trombosit yang ekstrem di bawah 20.000 jika pemberian trombosit diberikan dengan indikasi yang kurang tepat akan mengakibatkan pembentukan antibodi anti trombosit yang justru akan semakin menurunkan jumlah trombosit, sehingga pemberian donor trombosit harus benar-benar mempertimbangkan indikasi yang tepat.
2. DEMAM TIFOID
Trombositopenia atau penurunan trombosit dapat terjadi pada demam tifoid dengan insiden sekitar 26%. Trombositopenia pada demam tifoid terjadi melalui mekanisme supresi atau penekanan sumsum tulang dan hemofagositosis pada perubahan hematologi darah pada fase septikemi infeksi demam tifoid.
Leukopenia juga terjadi pada demam tifoid pada sekitar 20% kasus anemia leukopenia dan trombositopenia terjadi akibat invasi salmonella typhosa pada organ-organ hematopoitik yang menyebabkan depresi hematopoesis atau penurunan pembentukan darah sel sel darah merah leukosit dan trombosit trombositopeni pada demam tifoid ini dapat menyebabkan Lesi perdarahan pada saluran pencernaan yang dapat menyebabkan perdarahan dan perforasi atau bocornya dinding saluran cerna.
3. INFEKSI BAKTERI SEPSIS
Trombositopenia merupakan fenomena yang umum terjadi sebagai hasil dari multifaktorial proses pada keadaan sepsis melibatkan berbagai mekanisme yang terkait pada respon seperti mediator sepsis endogen seperti tumor nekrosis faktor heat syok protein adanya trombositopenia pada infeksi dan sepsis mengindikasikan suatu infeksi yang berat dan kemungkinan tinggi kejadian di IC atau DC minited intravaskuler coagulation yaitu komplikasi kelainan gangguan pembekuan darah.
Trombosit apa ini pada sepsis atau infeksi bakteri terjadi sebagai bagian daripada di IC atau DC magnet intravaskuler coagulation sebagai hasil dari gangguan produksi akibat zat mediator infeksi peningkatan konsumsi trombosit dan destruksi trombosit akibat adanya pembentukan fibrin Hema fagositosis dan merupakan gabungan dari semua faktor di atas atau multifactorial.
Hemofagositosis adalahaktivasi an aktivasi dari monosit dan makrofag yang dapat atau menangkap sel-sel hematopoetik seperti trombosit . Mekanisme di atas disebut sebagai trombosit trombositopenia yang berasosiasi dengan sistem imun mekanisme kedua adalah segmentasi plate yaitu sequestraksi trombosit pada ke dalam kapiler paru dan hati mekanisme ketiga adalah KoaguloPati konsumtif akibat adanya disiminated intravaskular koagulation atau di IC yang mengakibatkan penurunan trombosit akibat terpakai oleh pembentukan mikro trombus di dalam pembuluh pembuluh darah kecil yang akan mengakibatkan gangguan oksigen dan gagal organ multiple dan syok.
4. HEPATITIS & SIROSIS HATI
Trombositopenia pada sirosis hati terjadi akibat hipertensi portal dan polling dari limpa atau hypersplenisme di mana hipertensi aliran darah porta mengakibatkan pooling dan sekuestrasi dari komponen darah seperti hemoglobin leukosit dan terutama trombosit ke dalam limpa, faktor lain adalah penurunan aktivitas trombopoetin d penurunan penurunan anproduksi sebagai growth factor hematopoetik dan adanya supresi sumsum tulang.
Sehingga pendekatan terapi trombositopenia pada pasien dengan penyakit hati sirosis adalah dengan embolisasi splat pembuluh darah limpa untuk menurunkan sequistrasi atau coolingnya ke limpa dan pemberian agonis thrombopoetin untuk membantu hematopoiesis khususnya trombosit sedang dalam pengembangan untuk tatalaksana trombositos trombositopeni pada pasien sirosis
5. KELAINAN DARAH/SUMSUM TULANG
Hal-hal yang banyak hal-hal dan penyakit yang mensupresi atau menekan atau mengakibatkan gangguan pada sumsum tulang akan mengakibatkan penurunan sel darah merah sel darah putih dan keping trombosit atau trombositopenia salah satu contohnya adalah infeksi obat-obatan kemoterapi obat-obatan anti epilepsi seperti valproat bisa menyebabkan penekanan fungsi sumsum tulang yang disebut sebagai Mielosupresi. Milo supresi juga bisa terjadi akibat adanya kelainan atau kanker darah atau infeksi virus maupun tuberkulosis maupun infeksi kronik seperti tuberkulosis.
Referensi
- Marini I, Uzun G, Jamal K, Bakchoul T. Pengobatan trombositopenia imun akibat obat. Hematologi. 2022 1 Juni;107(6):1264-1277. doi: 10.3324/hematol.2021.279484
- Neunert C, dkk. Pedoman American Society of Hematology 2019 untuk trombositopenia imun. Kemajuan Darah. 2019;3(23);3829-3866.
- ProvanD dkk. Laporan konsensus internasional terkini mengenai investigasi dan pengelolaan trombositopenia imun primer. Kemajuan Darah.2019:3 (22): 3780-3817.
- Kistangari G dan McCrae KR. Trombositopenia imun. Klinik Hematologi/Onkologi Amerika Utara. 2013;3:495-520. doi:10.1016/j.hoc.2013.03.001